CYBER-TECHN https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn <p>CYBER-TECHN adalah Jurnal Nasional yang menyajikan sejumlah tulisan yang berkaitan dengan Teknik Industri dan Teknik Informatika dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan informatika, teknik dan manajemen industri berdasarkan hasil penelitian dengan didukung data yang besifat kuantitatif dan kualitatif, yang dapat memberikan solusi, mempermudah, membantu dan menjadi katalisator dalam meningkatkan analisa, pemikiran umat manusia khsusnya lingkungan akademisi</p> en-US syaichu07@stt-pomosda.ac.id (Acmad Syaichu) ibnusodik049@gmail.com (Ibnu Sodik) Mon, 12 Jun 2017 00:00:00 +0700 OJS 3.3.0.9 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNIK MESIN POLITEKNIK KETAPANG BERBASIS HUMAN COMPUTER INTERACTION(HCI) https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/314 <p>Politeknik Ketapang merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat. Salah satu laboratorium yang dimiliki oleh Politeknik Ketapang yaitu Laboratorium Teknik Mesin. Laboratorium tersebut berada di bawah naungan Jurusan Teknik Mesin. Di dalam Laboratorium Teknik Mesin terdapat berbagai macam jenis peralatan yang sering digunakan pada saat praktikum. Dengan kondisi tersebut, data-data tentang aset yang meliputi peralatan sangatlah kompleks, dimana dalam mengelola data-data tersebut, Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Ketapang masih menggunakan dokumen kertas yang disimpan dalam <em>filling cabinet</em>, sehingga terdapat kendala dalam penyediaan informasi atau laporan-laporan yang mendukung dalam pengambilan keputusan serta pengecekan persediaan peralatan dalam upaya peningkatan pelayanan kepada mahasiswa. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Ketapang bebasis <em>Human Computer Interaction</em>(HIC), dimana dalam implementasinya menggunakan software Microsoft Access 2007. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain tahap perencanaan, analisis, perancangan, implementasi. Pada bagian akhir, dilakukan tahap pengujian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem informasi telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan desain yang telah dibuat sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dengan laporan-laporan yang dihasilkan yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan, dan aplikasi sistem informasi lebih baik dibanding dengan sistem yang telah berlaku. Hal tersebut salah satunya dapat dilihat dari segi efisiensi waktu dalam hal pencarian data serta pembuatan laporan.</p> Admin OJS; Epriyandi (Author) Copyright (c) 2017 Admin OJS; Epriyandi (Author) https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/314 Sun, 12 Nov 2017 00:00:00 +0700 PENGARUH VARIASI ISOLATOR PANAS PADA HASIL PENGELASAN METODE SMAW TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LOGAM YANG DIHASILKAN https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/315 <p>Teknik penyambungan logam merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia konstruksi saat ini dan yang akan datang. Dan dengan pengetahuan manusia tentang teknologi yang semakin bertambah maju dan modern, teknik penyambungan itu semakin kompleks dipelajari untuk menemukan solusi perbaikan terhadap kekuatannya guna menghasilkan suatu konstruksi yang layak demi keselamatan dalam penggunaan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan/kekuatan logam sambungan pada proses pengelasan SMAW dengan menggunakan metode isolator panas (serbuk kapur dan gips) sebagai pengatur laju pendinginan logam. Dimana nilai konduktivitas termal kapur sebesar 3.897 W/mºC, gipsum memiliki nilai konduktivitas&nbsp; termal sebesar 1.39 W/mºC. Dari eksperimen yang dilakukan, nilai kekerasan dalam skala Rockwel untuk <em>Raw material</em> baja karbon yang digunakan adalah sebesar 51.4 HRB, dengan nilai kekerasan logam las yang dihasilkan tanpa perlakuan 46.8 HRB, kekerasan logam las dengan perlakuan kapur sebesar 48.2 HRB, perlakuan gipsum sebesar 46.5 HRB. Untuk nilai kekerasan pada bagian HAZ; perlakuan kapur sebesar 46.1 HRB, perlakuan gipsum sebesar 49.1 HRB dan HAZ <em>raw material</em> tanpa perlakuan sebesar 50.4 HRB. Hasil diatas menunjukan bahwa semakin tinggi konduktivitas termal isolator maka proses pendinginan menjadi semakin cepat, yang berdampak pada semakin tingginya nilai kekerasan logam las pada sambungan. Sedangkan pada HAZ pengaruh konduktivitas termal kapur dan gips sebagai isolator memberikan pengaruh sebaliknya, dan cenderung lebih rendah bila dibanding pengelasan tanpa perlakuan.</p> Admin OJS; Helanianto (Author) Copyright (c) 2017 Admin OJS; Helanianto (Author) https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/315 Sun, 12 Nov 2017 00:00:00 +0700 PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN RUSTON TIPE 16 RKC DI PUSAT LISTRIK SUKAHARJA KETAPANG https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/316 <p>Perkembangan zaman yang semakin maju maka memerlukan banyak energi terutama energi listrik. Salah satu untuk menghasilkan listrik adalah mesin diesel. Tujuan dalam penulisan ini adalah mencari tahu cara perawatan sistem pendingin mesin Ruston tipe 16 RKC dan mencari tahu cara perbaikan sistem pendingin mesin Ruston tipe 16 RKC. Metode yang digunakan mulai dari pengamatan langsung kelapangan tentang gejala, penyebab dan penanganan gejala kerusakan sistem pendingin mesin Ruston tipe 16 RKC kemudian melakukan <em>Interview, </em>studi pustaka, bimbingan dosen, dan diskusi dengan rekan-rekan. Tempat dan waktu saat penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan di Pusat Listrik Sukaharja Ketapang. Perawatan pada sistem pendingin mesin Ruston <em>Type </em>16 RKC ialah membersihkan <em>Core Radiator </em>yaitu kisi-kisinya setiap 1.500 jam dan <em>Tube </em>setiap <em>Top Overhaul </em>(6.000 jam operasi mesin), kemudian pada Pompa <em>Water Jacket </em>dan <em>Secondary Water </em>yaitu pengecekan <em>Bearing </em>pompa, <em>Impeller </em>dan <em>Mechanical Seal </em>setiap 1.500 jam dan pada Motor radiator yaitu pengecekan <em>Support Motor </em>dan <em>Bearing </em>motor setiap 1.500 jam. Perbaikan pada sistem pendingin mesin Ruston type 16 RKC yaitu memperbaiki pondasi <em>Core Radiator </em>dan mengganti <em>Core Radiator </em>yang bocor karena sudah korosi dan penggantian komponen apabila sudah aus.</p> Admin OJS; Ismael Marjuki (Author) Copyright (c) 2017 Admin OJS; Ismael Marjuki (Author) https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/316 Sun, 12 Nov 2017 00:00:00 +0700 PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (1-3%) PADA PRODUK KOPEL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/317 <p><em>Cast Iron</em> adalah merupakan jenis besi paduan yang mengandung karbon, belerang, mangan, silisium, dan fosfor. Besi cor merupakan salah satu meterial yang paling banyak digunakan dalam industri logam baik sebagai bahan dasar rangka hingga produk-produk lain seperti komponen-komponen kendaraan bermotor, <em>pump casing</em>, sistem perpipaan maupun komponen generator. UKM yang bergerak dibidang pabrikasi logam telah memproduksi berbagai macam benda-benda coran seperti pulley, kopel, as mobil dan lain-lain. Benda-benda tersebut diproduksi sesuai <em>job order</em> dari konsumen sehingga tidak dapat diproduksi secara continue. Hasil produk yang dihasilkan UKM ini mengalami permasalahan dalam mengukur tingkat kekerasan suatu produk dan tidak menggunakan standarisasi pengecoran yang baik untuk melihat tingkat kekerasan dari produk yang dihasilkan. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silikon terhadap kekuatan tarik, tingkat kekerasan dan perubahan struktur mikro yang terjadi pada besi cor dari produk yang dihasilkan. Hasil dari penelitian pada pengujian kekerasan disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar penambahan komposisi silikon pada batas tertentu, tingkat kekerasannya semakin menurun, pada pengujian tarik menunjukkan bahwa makin tinggi kadar penambahan komposisi silikon maka kekuatan tariknya juga semakin menurun, hasil pengujian pada besi cor kelabu dengan penambahan komposisi silikon yang bervariasi yaitu 1%, 1,2%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% disimpulkan bahwa pada komposisi 1,2% silikon adalah merupakan penambahan komposisi yang paling sesuai dengan keunggulan sifat-sifat yang telah diharapkan, tingkat kekerasannya sebesar 145,47 BHN dengan kekuatan tarik maksimum sebesar 0,302 Kg/mm<sup>2</sup>.</p> Admin OJS; Febi Rahmadianto; Wisma Soedarmadji (Author) Copyright (c) 2017 Admin OJS; Febi Rahmadianto; Wisma Soedarmadji (Author) https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/317 Sun, 12 Nov 2017 00:00:00 +0700 IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI WOOD FLORING PADA CV. X https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/318 <p>Era globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini menuntut pelaku usaha untuk lebih inovatif dalam menjalankan usahanya salah satunya dengan pengendalian kualitas proses produksi, seperti pada CV. X yang hasil produknya di pasarkan diluar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengndalian kualitas proses produksi wood floring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak perusahann dalam implementasi pengendalian kualitas proses produksi sudah berjalan dengan baik, hal ini di tandai dengan minimnya produk cacat.</p> <p><em>Keyword: , ,&nbsp;</em></p> Admin OJS; M. Imron Mas’ud (Author); Muhammad Hermansyah Copyright (c) 2017 Admin OJS; M. Imron Mas’ud (Author); Muhammad Hermansyah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/318 Sun, 12 Nov 2017 00:00:00 +0700 RANCANG BANGUN ALAT DAN APLIKASINYA DENGAN PENGARUH SUHU DAN WAKTU PROSES PADA FOOD GRADE GREASE BERBASIS MINYAK SAWIT CRUDE PALM OIL (CPO) SKALA KECIL https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/319 <p>Mengantisipasi melimpahnya produksi <em>crude palm oil</em> (CPO), maka diperlukan usaha untuk mengolah CPO menjadi produk hilir. Pengolahan CPO menjadi produk hilir memberikan nilai tambah tinggi. Produk pangan berbasis CPO terutama minyak goreng dan margarin, sedangkan produk non pangan salah satunya adalah <em>food grade grease</em> sebagai pelumas yang ramah lingkungan, dapat diperbaharui dan aman ketika kontak dengan bahan pangan. Penelitian bertujuan mendapatkan rancangan alat pembuatan <em>food grade grease</em> skala laboratorium yang efektif dan ekonomis serta aplikasi alat tersebut dalam pembuatan <em>food grade grease</em>&nbsp; dengan mengambil perlakuan&nbsp; terbaik suhu dan lama waktu yang optimum untuk menghasilkan kualitas terbaik <em>food grade grease</em>, sesuai standar mutu diantaranya : kadar rendemen minyak (%), daya tahan korosi (modifikasi ASTM D 4048), uji titik leleh (<em>dropping point</em>) (ASTM D 2265, 1984),tekstur pelumas (tingkat penetrasi dengan metode ASTM D 217),&nbsp; dan pH (Sudarmadji <em>et all</em>., 1996), sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri yang memerlukan pelusmas berbasis minyak nabati dan aman bagi produk pangan.&nbsp; Hasil penelitian menunjukan alat cukup baik, tetapi masih perlu disempurnakan, khususnya dalam desain pengaturan suhu/panas pada alat. Perlu di tingkatkan pengaturan panas dan pengaturannya, sedangkan pada proses pembuatan produk terbaik dapat di gambarkan hasilnya perlakuan penambahan konsentrasi bahan kimia pengental/<em>thickening agent</em> (LiOH) 1% dengan suhu pemanas berkisar antara 250-300<sup>o</sup>C, selama 2-3 jam, merupakan perlakuan terbaik untuk menghasilkan kualitas <em>food grade grease</em> baik kualitas nilai daya tahan korosi 12.0, nilai titik leleh /<em>dropping point </em>130<sup>0</sup>C, nilai tekstur pelumas 1, nilai pH 9.45, dan nilai redemen sebesar 90.03%.</p> Admin OJS; Anto Susanto (Author); Akhdiyatul Copyright (c) 2017 Admin OJS; Anto Susanto (Author); Akhdiyatul https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stt-pomosda.ac.id/index.php/cybertechn/article/view/319 Sun, 12 Nov 2017 00:00:00 +0700